Minggu, 12 Januari 2014

Ada Juga Tanda-Tanda Seperti ini... #BaruTau

Berselancar di internet emang bikin pengetahuan kita nambah...
Mulai dari pengetahuan ilmiah dari sebuah penelitian, sampai pengetahuan dari sebuah observasi seseorang...

Seperti apa yang gw temukan di sebuah website nyunyu.com siang ini dengan judul Tanda-Tanda Cewek Minta Di Cium...
Tanda-tanda ini dihasilkan oleh perkembangan jaman atau perkembangan teknologi yah???

1. Ngedeketin Muka 


Kalo kamu lagi ngobrol sama pacar kamu trus tiba-tiba dia ngedeketin mukanya, itu artinya dia minta dicium. Kamu harus sigap. Jangan biarkan cewek nunggu lama baru kamu cium. Bisa-bisa, kalo kamu ga peka gitu, besok-besok dia nyodorin kaki ke muka kamu. Jangan sampe ya! Amit-amit jabang bayi.

2. Ndusel-Ndusel Leher


Kalo kamu lagi berduaan sama pacar kamu, tiba-tiba dia ndusel-ndusel leher kamu, itu artinya dia nunggu reaksi kamu untuk nyium dia. Jangan sampe cewek kmau udah mancing-mancing, kamunya malah enggak peka. Udah ndusel-ndusel leher dengan mesra, eh, kamunya: "Kamu ngapain, sih, Yang, ndusel-ndusel kayak kucing kepanasan?". Siap-siap aja diputusin.

3. Marah-Marah Tapi Matanya Nggak Mau Lepas dari Mata Kamu


Kamu bikin kesalahan kecil, eh dia marah-marah merepet tapi matanya nggak mau lepas dari kamu. Nah, ini kode banget, bro! Itu dia cuma cari perhatian. Langsung aja cium, doi udah nunggu, tuh! Cium bibirnya, ya, bukan tangganya. Emangnya ketemu guru pake cium tangan segala.

4. Monyongin Bibir


Lagi seru-serunya ngobrol, eh, dia monyongin bibir, kalo kamu sampe nggak ngerti itu kode minta dicium, keterlaluan!
Kamu pikir dia maskoki apa sehari-hari monyongin bibir?

Kocak juga yah gw bacanya, mungkin gw besok udah langsung pasang ancang-ancang kalo cewek gw bertingkah kaya begini, langsung nyosor aja... hehehe... My Lips On The Way To Your Lips, Beib!!!!

By : Ferdiles Gabriel Maukar

PERTEMUAN!!! Ini Salahmu!!!


Sebuah PERTEMUAN buat gw selalu berhubungan dengan sesuatu yang manis, entah itu wajah yang manis, ucapan yang manis, sikap yang manis, dan kalau semua itu ga ada setidaknya kita minum-minuman yang manis :p

Entah semua sependapat sama gw atau engga, kalau sependapat berarti jabatan kita sama... hehehe... 
Semua hal di dunia ini pasti akan dihadapkan dengan yang namanya PERPISAHAN, entah itu dengan barang maupun orang...

Namun kebanyakan kita selalu menyalahkan PERPISAHAN, tidak menyalahkan KEBERSAMAAN apalagi menyalahkan PERTEMUAN...

Orang-orang bilang PERTEMUAN itu selalu manis, PERPISAHAN itu selalu pahit... Ibarat pepatah habis manis, sepah dibuang yah...

Tapi kalo buat gw yang pahit itu PERTEMUAN, yang salah itu PERTEMUAN, andaikan engga ada PERTEMUAN ga perlu ada namanya KEBERSAMAAN dan PERPISAHAN kan???

Namun kita juga memerlukan PERTEMUAN yang diproses sedemikian rupa agar menjadi KEBERSAMAAN yang indah dan menghasilkan PERPISAHAN yang membahagiakan...

Mengubah sedih menjadi senyum yang kemudian membuatnya selalu tersenyum lalu tertawa sampai akhir hayatnya...
Sama halnya mengubah sebuah PERTEMUAN menjadi KEBERSAMAAN dan berakhir dengan PERPISAHAN yang diijinkan Sang Ilahi...

_________________________________________________________________

Mengenang semua itu hanya bisa dilakukan saat PERPISAHAN datang...

Masih aku ingat cara kita saling mengagumi... Sedangkan mataku tidak pernah bisa berhenti mengagumi dirimu #pertemuan

Aku masih mengagumi dirimu.... Kamu??? Aku tidak pernah bisa mengira ada orang yang sekeras hatimu... Tapi, aku terlalu jatuh cinta #kebersamaan

Punggung bertemu punggung. Kau bilang akan ada yang lain untuk mengangumi dirimu... Akankah ada yang bisa mengerti kerasnya hatimu??? #perpisahan
By : Ferdiles Gabriel Maukar

Kamis, 09 Januari 2014

Richa Ayu Wijaya


Raut wajahmu mempesona...
Indahnya senyummu merona...
Cahaya matamu menyala...
Hiasi malam sepiku...
Antarkan sebuah asa...

Aku berdiri termenung...

Yang tak kunjung datang...
Untuk menemani mimpiku...

Waktu terus bergulir...

Intimkan dua hati...
Jarak memisahkan...
Apa daya cinta terlalu kuat...
Yang memaksaku berkata...
Aku sayang kamu...

Poem by : Ferdiles Gabriel Maukar