
Kerja, kerja, dan
kerja...
Setelah lulus
kuliah, semua orang ngajak salaman dan bilang "Welcome to the world"
Dunia nyata yang
katanya orang-orang sangatlah kejam dan keras...
Tapi cuma itu
satu-satunya dunia yang ada, mau ga mau, siap ga siap, kita harus menghadapi
dunia yang katanya kejam dan keras itu...
Saat gw nulis
bagian ini, gw udah kerja sekitar empat bulan dari sebuah perusahaan...
Semua memang selalu
manis di awal, kalo pahit diawal berarti kurang gula kali ya... :p
Ibarat minum Es Teh
Manis, kalo kita lihat sepertinya menyegarkan, rasa yang pertama kita rasakan
memang manis, tapi saat kita mulai menelan ada sedikit rasa pahit yang menggoda
lidah kita...
Begitulah dunia
kerja, awalnya menggiurkan, kesenangan dan kebanggaan kita rasakan, namun
bersamaan dengan itu juga ada tekanan dan ketidaknyamanan...
Lepas dari itu
semua, hanya mereka yang cerdas mengendalikan emosi, menjaga sikap, dan mau
bersabar akan menerima kesuksesan (belum gw buktikan sendiri sih, karena gw
juga baru diawal :p)...
Pada intinya, kerja
masih dianggap sebagai tolak ukur pembuktian diri seorang di Indonesia, dari
situ masih ada lagi breakdown untuk pengakuan orang-orang kepada kita, karena
selain kita harus membuktikan diri kita layak diterima perusahaan melalui
psycotest dan interview, ada juga interview yang dilakukan orang-orang sekitar
kita, seperti:
- "Sibuk apa sekarang?" (pertanyaan yang menjaga perasaan, padahal sama intinya "Udah kerja apa belum?".
- "Kerja di perusahaan apa?" (pertanyaan yang membuat kita sedikit berpikir untuk menjawabnya, karena penilaian orang-orang juga tergantung dari perusahaan yang kita masuki)
- "Jadi apa disana?" (pertanyaan yang seolah-olah kita harus menjawab sekeren mungkin jabatan yang kita raih agar orang-orang memberikan nilai lebih lagi kepada kita)
- "Kerjanya ngapain?" (sebenernya mereka yang tanya pertanyaan ini cuma intro aja untuk ke pertanyaan selanjutnya)
- "Gajinya berapa?" (percaya sama gue, jawaban amannya adalah kalo lo jawab dibawah 3 juta mereka akan diam dan ga komentar, tapi saat lo jawab diatas 3 juta, mereka akan sedikit terbelalak, mungkin boleh juga kalo lo mau iseng sok songong bilang aja "cukuplah buat DP dan nyicil mobil", pasti mereka langsung nitip CV dan surat lamaran ke lo :p)
Emang sifat dasar
manusia sih, selalu ingin tahu (gaulnya jaman sekarang KEPO) dan tidak pernah
puas, mulai pertanyaan "Kapan Lulus?", "Kapan Kerja?",
"Kapan Nikah?", "Kapan Punya Anak?" (kalo udah punya anak
ditanya lagi tuh "Kapan Punya Adek?", gue tau buatnya itu enak dan
gampang, tapi PEEHHLLIISSSS ngurusnya susah, situ enak aja nimang-nimang :p),
"Kapan Punya Cucu?" (dikata anak gw langsung harus nikah kali ya).
Kenapa ga sekalian aja ditanya "Kapan Mati?".
Ya begitulah
manusia dan kehidupan...
Complicated kaya
status di facebook...
Ini bukan tulisan
ilmiah, semua berdasarkan pengalaman pribadi gue, jadi ga perlu di REVISI :p
Ntar kapan-kapan
dilanjut lagi deh curhat gw... :p
@ferdilesgabriel